WOW !!! Sawahlunto Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO



Sarana - Peninggalan tambang batubara Ombilin di Sawahlunto, Sumatra Barat, telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, melalui sidang umumnya di Baku, Azerbaijan.

Peninggalan kota lama tambang batubara Sawahlunto ini adalah warisan budaya dunia ke-5 Indonesia yang telah diakui UNESCO.

Sebelumnya adalah kawasan percandian Borobudur (1991), candi Prambanan (1991), situs manusia purba Sangiran di Sragen dan Karanganyar (1996), serta sistem pemerataan pembagian Air Subak untuk Pertanian di Bali (2012).

Kota Sawahlunto, Sumatera Barat merupakan salah-satu kota tambang batu bara tertua di kawasan Asia Tenggara, yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda sejak akhir abad ke-19, menurut UNESCO dalam situs resminya.

Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid, ketika sudah diakui UNESCO, selanjutnya pelestarian warisan dunia tersebut menjadi kewajiban dari seluruh Indonesia untuk menjaga dan melestarikannya sebaik-baiknya.

Selain dituntut menjaga, melestarikan dan mewariskan secara estafet kepada generasi berikutnya, Indonesia secara berkala harus memberikan laporan ke UNESCO mengenai kondisi keterawatan warisan-warisan tersebut.

"Semangat mengusulkan saja tidak cukup. Sebab setelah diakui sebagai warisan dunia, maka kita harus siap melestarikan, menjaga dan merawat supaya tidak terkena sanksi dari UNESCO," kata Hilmar.

Dia kemudian mencontohkan, banyak warisan dunia di sejumlah negara yang terkena sanksi, misalnya dihapuskan dalam daftar warisan dunia, karena lalai melestarikan.

Dia menyatakan warisan perkotaan, pertambangan, dan perkeretapian Ombilin, Sawahlunto, bermanfaat bagi warga masyarakat Indonesia, dan masyarakat Sumatera Barat pada khususnya.

"Bukan hanya sebatas nilai sejarah, (namun) dibalik itu punya alasan yang mendasar dan nilai-nilai universal yang luar biasa, yatiu perkembangan teknologi yang menggabungkan ilmu teknik pertambangan bangsa Eropa dengan kearifan lingkungan lokal," katanya.

Hilmar menjelaskan hubungan industri tambang batubara, sistem perkeretaapian, dan pelabuhan berperan penting bagi pembangunan ekonomi dan sosial di Sumatera dan di dunia.

"Perpaduan antara pendekatan unik metode fusion dan hubungan sistemik ini bahkan diadopsi oleh tambang batu bara di Afrika Selatan pada pendudukan Belanda di sana," ujarnya.

No comments

Powered by Blogger.